Thursday, June 2, 2011

Kelelawar

Kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang yang berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.

Nama latinnya Desmodus rotundus, hewan ini dikenal dengan ciri-ciri: kaki yang berambut (bukan bulu, bulu mah burung) dan sayap berwarna putih, itulah vampire bat, atau bahasa indonesianya kelelawar vampire. Hewan ini hanya ditemukan di benua Amerika, dari Meksiko hingga Argentina. Hewan ini mencari makan dengan cara menghisap darah dari binatang lain, khususnya mamalia, seperti sapi maupun kuda, beberapa species lainnya ada yang menghisap darah burun.

Kelelawar. Hewan yang satu ini oleh sebagian orang mungkin dianggap sebagai  hewan yang menjijikan atau hewan yang merugikan, karena kelelawar banyak menghabiskan buah-buahan di kebun.
itu mungkin hanya sebagian  kecil negatifnya, tapi kelelawar juga mempunyai banyak positifnya.



Kelelawar memiliki banyak jenisnya, dari yang terkecil sampai yang besar. kelelawar terkecil di dunia dapat dijumpai di Thailand.

Kelelawar dengan nama jenis Craseonyteris tholonglai ini memiliki ukuran sebesar ibu jari.Di Indonesia juga banyak terdapat kelelawar yang kecil, walau tak sekecil yang di Thailand, kalau orang sunda suka menyebutnya lalay. Kalong atau lazim dinamakan flying fox merupakan kelelawar merupakan kelelawar terbesar di dunia. kelelawar dengan panjang rentang sayap lebih dari 1,5 meter ini dapatdijumpai di seluruh indonesia.



Kelelawar menurut peristiwa di atas yang banyak tidak disukai oleh orang, ternyata banyak menolong kita juga loh.

Kelelawar pemakan buah termasuk diantaranya adalah kelelawar yang membantu penyebaran biji. Pada saat kelelawar memakan buah, kelelawar biasanya hanya mengunyah-ngunyah daging buahnya untuk diambil cairannya, sedangkan bagian serabut daging disepah dan bijinya dibuang. Akibatnya, biji menjadi bersih dari daging buah. Biji tersebut kemudian disebarkan kelelawar di luar habitat tumbuhnya sehingga kelelawar dikenal pula sebagai agen penyebar biji yang merangsang regenerasi hutan.


Kelelawar juga membantu dalam penyerbukan tumbuhan berbunga. Kelelawar penyerbuk yang juga termasuk kelelawar buah biasanya mencari makan di malam hari, memiliki mata besar, daya penciuman yang tajam, dan bisa terbang di sekitar bunga yang diserbukinya.

Jenis kelelawar ini memiliki metabolisme yang tinggi, ukuran tibuh yang lebih besar debandingkan dengan jenis agen polinator lainnya (Faegrl an van Pijl, 1979). Ketika mencari makan, kelelawar penyerbuk biasanya memasukan lidahnya kedalam bunga untuk mengecap nektar, polen akan memenuhi tubuh dan wajahnya, lalu polen ini akan dimakannya secara sengaja atau tidak disengaja ketika sedang membersihkan diri setelah selesai makan.


Selain sebagai penyebar biji dan penyerbuk, kelelawar juga membantu dalam mengendalikan serangga hama.

Kelelawar pemakan serangga jenis Tadarida plicata sangat berpotensi sebagai agen pengendali hama biologis. Hasil analisis guano atau feses predator utama serangga nokturnal ini mengindikasikan tingginya keberadaan serangga hama yang biasa dijumpai di daerah persawahan (Leela-paibul,et al., 2005).

Secara ekonomis, keberadaan kelelawar pemakan serangga ternyata sangat bernilai untuk meningkatakan produksi kapas dan jagung di delapan area studi negara bagian texas (Cleveland,et al., 2006)


Tiga peran penting kelelawar secara ekologis adalah membantu penyebaran biji, penyerbukn, dan mengendalikan serangga hama. Ketiganya sangat vital dalam dinamika ekosistem di sekitar kita.


Sekarang kita telah mengetahui, betapa membantunya kelelawar bagi kehidupan alam yang menunjang untuk kepentingan manusia.

0 comments:

Post a Comment