Wednesday, November 5, 2014

Sistem Gerak Manusia



ARTIKEL TENTANG SISTEM GERAK
Tuhan menjadikan manusia dapat bergerak berpindah tempat sesuai dengan keinginannya. Gerak bebas tersebut terjadi sebagai hasil kerja sama antara dua sistem organ yaitu rangka dan otot. Rangka yang tersusun atas tulang-tulang dapat bergerak karena digerakkan otot. Jadi, sebenarnya rangka tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh karena itu, rangka disebut alat gerak pasif.
SISTEM GERAK
Sistem gerak manusia merupakan interkasi dari seluuh komponen pendunkung gerak yang akan menghaslkan gerak tertentu.
A.      RANGKA
1.      RANGKA MANUSIA
Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Rangka terletak di dalam tubuh, terlindungi atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka yang terdapat di dalam tubuh disebut rangka dalam atau endoskeleton. Rangka manusia tersusun atas ratusan ruas tulang yang memiliki bentuk dan ukuran yang beraneka ragam.
Adapun fungsi dari rangka manusia yaitu :
a.      Menunjang tegaknya tubuh
b.      Sebagai alat gerak pasif
c.       Tempat melekatnya otot rangka
d.      Memberi bentuk tubuh
e.      Melindungi alat-alat tubuh yang beradi di dalam tubuh yang lemah
f.        Tempat pembentukan sel-sel darah
g.      Dan sebagai tempat penimbunan mineral.

Tulang pembentuk rangka terdiri atas 2 jenis yaitu tulang rawan (kartilao) dan tulang sejati (osteon). Waktu bayi tulang sudah terbentuk tetapi masih tulang rawan sehingga teksturnya lembek dan setelah mengalami perumbuhan tahun demi tahun maka tulang tersebut akan menjadi tulang sejati. Dan tulang akan berakhir tumbuh pada usia 25 tahun. Walaupun manusia telah dewasa tidak menutup keungkinan semua tulangnya sudah menjadi tulang sajati tetapi ada juga berupa tulangrawan seperti tulang daun telinga, ujung tulang hidung dan ujung tulang pembentukan sandi.
Kerangaka manusia dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
1.      Skeleton aksial, meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang iga / rusuk. Kerangka ini mempunyai fungsi pokok untuk melindungi organ-organ dalam tubuh, seperti otak, paru-paru, jantung, dan organ-organ dalam lainnya.
2.      Skeleton apendikuler, meliputi tulang-tulang anggota gerak atas / depan, tulang tungkai belakang, tulang pinggul dan tulang bahu. Tulang ini merupakan alat gerak pasif.
Bentuk bentuk tulang yaitu :
J  Tulang pipa, merupakan tulang yang berbentuk pipa.
J  Tulang pipih, merupakan tulang yang berbentuk pipih ( gepeng menipis ).
J Tulang pendek, merupakan tulang yang berbentuk dadu.
J Tulang tidak beraturan.
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1.   Bagian Tengkorak
2.   Bagian Badan
3.   Bagian Anggota Gerak
1.      Bagian Tengkorak (Kepala)
Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. Terdiri dari :
a.      tulang dahi
b.      tulang tapis
c.       tulang hidung
d.      tulang ubun-ubun
e.      tulang pipi
f.        tulang langit-langit
g.       tulang baji
h.      tulang pelipis
i.         tulang air mata
j.        tulang rahang atas
k.       tulang lidah
l.        tulang tengkorak
m.    tulang rahang bawah

2.        Bagian Badan                                                                         gmbr. Tulang bagian tengkorak
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
a.   Ruas-ruas tulang belakang ( 33 ruas )            
b.   Tulang rusuk ( 12 pasang )
7 pasang tulang rusuk sejati
3 pasang tulang rusuk palsu
2 pasang tulang rusuk melayang
c.   Tulang dada, terdiri dari :
tulang hulu
tulang badan
tulang pedang-pedangan                                                                                gmbr. Tulang belakang
d.   Gelang bahu terdiri dari :
2 tulang selangka (kiri dan kanan)
2 tulang belikat (kiri dan kanan)
e.   Gelang panggul terdiri dari :
2 tulang duduk (kiri dan kanan)
2 tulang usus (kiri dan kanan)
2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
3.      Bagian Anggota Gerak
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a.      anggota gerak atas
b.      2 tulang pengumpil
c.       2 tulang lengan atas
d.      2 tulang hasta
e.      16 tulang pergelangan tangan
f.        10 tulang telapak tangan
g.      28 ruas tulang jari tangan

b.   anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari :

2 tulang paha
2 tulang tempurung lutut
2 tulang kering
2 tulang betis
14 tulang pergelangan kaki
10 tulang telapak kaki
28 ruas tulang jari kaki 

2.   Jenis dan Fungsi Tulang
 
Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.   Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.
Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.
Mengapa bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali ? Hal ini dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali.
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.
           
b.   Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.
Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3)dan kalsium fosfat ( Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah.
Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka.
Contoh tulang keras :
tulang paha
tulang lengan
tulang betis
tulang selangka
3.   Bentuk Tulang
Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu :
a.   Tulang pipa
Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga
Contohnya :
tulang paha
tulang lengan atas
tulang jari tangan



Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
b.    Tulang pipih
Bentuknya pipih ( gepeng )
Contohnya :
tulang belikat
tulang dada
tulang rusuk
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
c.   Tulang pendek
Bentuknya pendek dan bulat
Contohnya :
ruas-ruas tulang belakang
tulang pergelangan tangan
tulang pergelangan kaki
Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

4.   Persendian
Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.
Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (3 macam) yaitu :
a.    Sendi Mati
yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerak kan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.

b.   Sendi Kaku
yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang sendi kaku

c.   Sendi Gerak
yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.
Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan dibahas 4 macam sendi, diantaranya :
1)   Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.
Contohnya :
persendian antara tulang paha dengan tulang betis
persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta
2)   Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar
Contohnya :
persendian antara tulang leher dengan tulang atlas
persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

3)   Sendi Peluru
yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah
Contohnya :
persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas
persendian antara gelang panggul dengan tulang paha
4)   Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah
Contohnya :
persendian pada ibu jari tangan
persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan

B.   Otot
Coba perhatikan apa yang akan terjadi apabila manusia tidak Memiliki otot ?
Manusia tidak akan dapat melakukan pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi manusia.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu :
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
 
1.   Ciri-Ciri Otot
a.    Ciri-ciri otot polos
1)   bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung
2)   mempunyai satu inti sel
3)   tidak memiliki garis-garis melintang (polos)
4)   bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai otot tak sadar.
5)   terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dll.
b.    Ciri-ciri otot lurik
1)    bentuknya silindris, memanjang
2)    tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling ( lurik )
3)    mempunyai banyak inti sel
4)    bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot sadar.
5)    terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot

c.    Ciri-ciri otot jantung
1)   otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
2)   kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seper Ti otot lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.

2.   Gerak dan Kerja Otot
a.   Kerja Otot Manusia
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung  membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
1)   Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.
Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
2)   Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh : gerak tangan menengadah dan menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pronator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.

C.   Kelainan Tulang dan Otot
1.   Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain :
a.   Kifosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
b.   Skoliosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang pung- gungnya menjadi miring.
c.   Lordosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengko ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
d.   Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O
e.   Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.

2.   Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya :
1)    tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
2)    atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh
3)    kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
4)    kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
5)    keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.

1. Struktur Saraf
Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
1.1. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:
gambar sel saraf (neuron) dan bagian-bagian sel saraf (neuron) dalam Bahasa Indonesia
1.                   Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2.                   Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
3.                   Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4.                   Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5.                   Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6.                   Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7.                   Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8.                   Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
1.                   Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
2.                   Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
3.                   Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
1.2. Sel Glial
Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.
2. Sistem Saraf Pusat
Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:
1.                   Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
2.                   Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
3.                   Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.
2.1. Otak Besar
Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar. Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.
2.2. Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.
2.3. Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
2.4. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakan
Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak refleks
5. Penyakit Pada Sistem Saraf
Penyakit dan kelainan sistem saraf adalah penyakit atau kelainan yang mempengaruhi fungsi sistem saraf pada manusia. Penyakit dan kelainan dapat terjadi dan menyerang pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf. Karena otak adalah pusat kendali dari semua aktivitas sadar kita – berpikir, berkemauan, mengingat, dan sebagainya – maka penyakit dan kelainan pada otak dapat menyebabkan perubahan dan gangguan yang dirasakan seluruh tubuh.
Penyakit dan kelainan otak dapat menyebabkan kekacauan pikir dan emosi, gangguan fungsi organ tubuh, kelainan psikologis, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang khususnya menyerang otak. Baik batang otak maupun kulit otak dan otak kecil.
5.1. Encephalitis
Encephalitis (Yunani: encekphalos (otak) dan itis (peradangan)) adalah peradangan otak. Peradangan otak ini dapat melibatkan pula struktur terkait lainnya. encephalomyelitis adalah peradangan otak dan sumsum tulang belakang, dan meningoencephalitis adalah peradangan otak dan “meninges” (membran yang menutupi otak). Penyebab encephalitis paling sering adalah karena infeksi mikroorganisme atau zat-zat kimia seperti timbal, arsen, merkuri (air raksa), dll.
5.2. Stroke
Kelayuan tiba-tiba otak akibat dari berkurangnya secara drastis aliran darah ke suatu bagian otak atau akibat pendarahan dalam otak. Keadaan ini berdampak antara lain kelumpuhan sementara atau menetap pada satu atau kedua sisi tubuh, kesulitan berkata-kata atau makan, dan lenyapnya koordinasi otot. Merokok, kolestrol tinggi, diabetes, penuaan, dan kelainan turunan adalah faktor utama penyebab stroke.
5.3. Alzheimer
Penyakit alzheimer ditandai oleh kerusakan sel saraf dan sambungan saraf di kulit otak dan kehilangan massa otak yang cukup besar. Gejala khas pertama yang muncul adalah pikun. Ketika makin buruk, kehilangan ingatan si penderita juga makin parah. Keterampilan bahasa, olah pikir, dan gerak turun drastis. Emosi jiwa dan suasana hati jadi labil. Penderita cenderung rentan dan lebih peka terhadap stres. Mudah terombang-ambing antara marah, cemas, atau tertekan. Pada tahap lebih lanjut, penderita kehilangan responsibilitas dan mobilitas serta kontrol terhadap fungsi tubuh.
5.4. Gegar Otak
Kehilangan sementara fungsi otak yang disebabkan oleh luka relatif ringan pada otak dan tak selalu berkaitan dengan ketidaksadaran. Orang yang kena gegar otak mungkin tak ingat apa yang terjadi sesaat sebelum atau setelah luka. Gejala gegar otak antara lain cadel berbicara, kebingunan berat, koordinasi otot terganggu, sakit kepala, pusing, dan mual.
5.5. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan kronik yang dicirikan oleh serangan mendadak dan berulang-ulang yang disebabkan oleh impils berlebihan sel-sel saraf dalam otak. Serangan dapat berupa sawan, hilang kesadaran beberapa saat, gerak atau sensasi aneh bagian tubuh, tingkah laku aneh, dan gangguan emosional. Serangan epilepsi umumnya berlangsung hanya 1-2 menit. Kemudian diikuti oleh kelemahan, kebingungan, atau kekurangtanggapan.
5.6. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang ditandai dengan serangan tidur tiba-tiba dan tak terkendali di siang hari, dengan gangguan tidur di malam hari. Penderita bisa mendadak tertidur di mana saja dan kapan saja bahkan saat berdiri atau berjalan. Tidur berlangsung beberapa detik atau menit dan bahkan lebih dari sejam.
5.7. Afasia
Afasia adalah kerusakan dalam pengungkapan dan kepahaman bahasa yang disebabkan oleh kerusakan lobus frontal dan temporal otak. Afasia bisa disebabkan oleh luka kepala, tumor, stroke, atau infeksi.
5.8. Dementia
Kemunduran kapasitas intelektual – yang kronis dan biasanya kian memburuk – yang berkaitan dengan kehilangan sel saraf secara meluas dan penyusutan jaringan otak. Dementia paling biasa terjadi di kalangan lansia meskipun dementia ini dapat menyerang segala usia. Kondisi dementia dimulai dengan hilangnya ingatan, yang mula-mula tampak sebagai ketidakingatan atau kelupaan sederhana. Ketika memburuk, lingkup kehilangan ingatan meluas hingga penderita tak lagi ingat akan keterampilan, sosial, dan hidup yang paling dasar sekalipun. 



Karya : Muhammad Husni SISWA MAN BINAMU JENEPONTO