- TEMPO.CO , Jakarta: Sambil mengenakan caping, Ahad lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menggeber mobil barunya di jalanan ibu kota hingga kecepatan 120 kilometer per jam. Bukan sembarang mobil, tunggangan Dahlan kali ini adalah mobil listrik sport warna merah mengkilap seharga Rp 1,5 miliar, yang dinamai Tuxuci.
TEMPO.CO , Jakarta: Sambil mengenakan caping, Ahad lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menggeber mobil barunya
di jalanan ibu kota hingga kecepatan 120 kilometer per jam. Bukan
sembarang mobil, tunggangan Dahlan kali ini adalah mobil listrik sport
warna merah mengkilap seharga Rp 1,5 miliar, yang dinamai Tuxuci.
Menurut Dahlan, dengan baterai terisi penuh, Tucuxi bisa digunakan sampai 400 km atau 4 jam. Adapun pengisian baterai butuh waktu 5-6 jam.
Mobil listrik sekelas Ferrari itu dirancang oleh Danet Suryatama, lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang pernah bekerja di Chrysler Amerika Serikat. Untuk urusan bodi mobil, Danet menggandeng rumah modifikasi Kupu-kupu Malam di Yogyakarta.
Namun, mimpi melihat Ferrari listrik berkeliaran di jalanan ibu kota tampaknya belum akan terwujud segera. Direktur Jenderal Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan infrastruktur mobil listrik di Indonesia belum siap, sehingga mobil listrik belum akan diproduksi massal. »Bisa saja mengembangkan, tapi pasar mobil listrik memang masih kecil. Di Jepang saja masih 0,5-1 persen,” ujarnya ketika dihubungi kemarin.
Menurut Budi, mobil listrik masih akan menjadi mobil kedua karena pengisian listriknya terbilang sulit. Di Jepang, ada beberapa daerah di mana mobil listrik menjadi mobil pertama. Namun mobil tersebut digunakan untuk jarak tempuh yang terbatas.
Pembangunan stasiun pengisian listrik pun bukan hal yang mudah. Bisa saja mobil di-charge di rumah, tapi kapasitas listrik di rumah tersebut harus mencapai 3.000 volt ampere. »Itu pun charge-nya harus 6 jam,” kata Budi.
Selain itu, berat baterai mobil listrik, yang mencapai 250-300 kilogram, memberatkan. Yang bisa dilakukan adalah mengurangi jumlah orang dalam mobil atau memindahkan kursi belakang. Artinya, sementara ini cukup bermimpi dulu untuk bisa berlomba memacu mobil sport listrik seperti Dahlan Iskan.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com
0 comments:
Post a Comment