Tuesday, November 22, 2011

peredaran darah bayi

Selama kehamilan, sistem peredaran darah janin bekerja seperti halnya setelah lahir:
- Janin dihubungkan oleh tali pusat ke plasenta, organ yang mengembangkan dan implan dalam rahim ibu selama kehamilan.
- Melalui pembuluh darah tali pusat, janin menerima dukungan nutrisi, oksigen dan kehidupan yang diperlukan bagi perkembangan mereka melalui plasenta.

- Limbah produk dan karbon dioksida dari janin dikirim ke sistem peredaran darah ibu melalui tali pusat dan plasenta untuk pembuangan.
Fetal CirculationDarah ibu memasuki janin melalui vena tali pusar, masuk ke hati dan membagi menjadi tiga arah. Kemudian mencapai vena kava inferior, vena utama dan terhubung ke jantung.
Sirkulasi Darah Dalam jantung janin:
- Darah memasuki atrium kanan, kamar kanan atas jantung. Sebagian mengalir ke sisi kiri melalui lubang janin khusus antara atrium kiri dan kanan, yang disebut foramen ovale.
-Darah kemudian diteruskan ke ventrikel kiri (ruang bawah jant ung) dan aorta (arteri besar meninggalkan jantung).
- Dari aorta, darah dikirim ke kepala dan ekstremitas atas. Setelah beredar di sana, kembali ke atrium kanan melalui vena kava superior.
- Sekitar sepertiga dari darah memasuki atrium kanan tidak mengalir melalui foramen ovale, tetapi tetap di sisi kanan jantung, akhirnya mengalir ke arteri paru-paru.
Karena plasenta melakukan pekerjaan pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) melalui sistem peredaran darah ibu, janin tidak menggunakan paru-paru untuk bernapas. Alih-alih membiarkan darah mengalir ke paru-paru untuk mengumpulkan oksigen dan kemudian sisanya dari tubuh, shunt sirkulasi janin (bypass) sebagian besar darah keluar dari paru-paru. Pada janin, darah didorong dari arteri pulmonalis ke aorta melalui suatu pembuluh darah yang menghubungkan yang disebut ductus arteriosus.
Napas pertama dari udara bayi saat lahir terjadi perubahan sirkulasi janin dan mengirim lebih banyak darah ke paru-paru untuk mengumpulkan oksigen.
- Karena duktus arteriosus tidak lagi diperlukan, itu mulai kering dan tertutup.
- Sirkulasi dalam meningkatkan paru-paru dan lebih banyak darah mengalir ke atrium kiri jantung. Peningkatan tekanan ini menyebabkan foramen ovale untuk menutup dan darah mulai mengalir normal.
Perubahan pada sistem peredaran darah
Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah
1) Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
2) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.
Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi
a. sirkulasi darah fetus
1). Struktur tambahan pada sirkulasi fetus
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar
b). Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
c). Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra
d). Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari venrtriculuc dexter dan aorta desendens
e). Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut dikenal sebagai arteri hypogastica.
2). Sistem sirkulasi fetus
a). Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior
b). Ductus venosus : adalah cabang – cabang dari vena umbilicalis dan mengalirkan sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior
c). Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium dextrum
d). Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus dextra untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan kemudian melaui aorta masuk kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah baru yang mengalami oksigenasi
e). Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula tricuspidallis masuk ke dalam venriculus dexter
f). Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran ke paru - paru yang nonfungsional, yanghanya memerlukan nutrien sedikit
g). Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior
h). Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternal


0 comments:

Post a Comment