Saturday, March 5, 2011

Kewirausahaan


           Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul finansial psikologi
sosial yang menyertainya serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. 

           Tipe jenis perilaku:
1. Memulai inisiatif

2. Mengorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
3. Diterimanya resiko dan kegagalan.

            Karakteristik Wirausahawan menurut McClelland:
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang

              Manajemen kewirausahaan:
1. Mengidentifikasi kesempatan bisnis
2. Analisa resiko
3. Perolehan kompetensi manajerial

>>Tiga Tahap penggunaan sumber daya sumber daya internal yaitu:
1.Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas
2.Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan
3.Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru

            Proses Inovasi :
1.Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2.Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3.Menguraikan masalah-masalah
4.Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5.Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6.Mencari pemecahan sementara
7.Meneliti pemecahan dengan hati-hati
8.Bergerak terus jika semuanya baik
9.Mencapai keberhasilan

             Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
Ø Kebutuhan akan sumber penemuan
Ø Hobi atau kesenangan pribadi
Ø Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Ø Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Ø Mengapa tidak terdapat ?
Ø Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Ø Pemanfaat produk dari perusahaan lain
               Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk :
•Tahap Gagasan
•Tahap Konsep
•Tahap Pengembangan Produk
•Tahap Uji Pemasaran
•Tahap Komersialisasi

                Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
2. Kinerja produk yang salah
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan
5. Keusangan produk yang terlalu cepat
6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat

                Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
1. Minimnya rencana nyata
2. Minimnya analisa situasi yang memadai
3. Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
4. Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan

           Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997) Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001).
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
· Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
· Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
· Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services)
· Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).

   Memiliki sebuah usaha atau bisnis sendiri rasanya adalah imipian banyak orang saat ini. Namun, betulkah untuk memiliki sebuah usaha diperlukan modal yang besar? Pasti banyak yang akan menjawab, tergantung jenis usahanya. Lalu seberapa besarkah modal yang dianggap besar tersebut? Ini pun merupakan sebuah pertanyaan yang jawabannya bisa beragam.

        Salah seorang anggota Milis Dunia Wirausaha melemparkan sebuah pertanyaan ke forum beberapa waktu yang lalu. Pertanyaannya adalah "Usaha apa yg bisa dimulai dengan modal lima juta rupiah?"

          Ternyata pertanyaan ini ditanggapi oleh beberapa anggota milis dengan sikap yang berbeda.
Ada yang menyarankan M.LM. Jenis usaha yang punya tantangan tersendiri terutama dalam memilah-milah mana M.LM yang "benar" dan mana yang sekedar money game dengan iming-iming tawaran income yang cepat dan besar.

           Beberapa orang menyarankan usaha franchise skala kecil seperti yang saat ini ditawarkan oleh sebuah merek bahan makanan terkenal, Bogasari.
Saat ini Bogasari telah menawarkan berbagai jenis waralaba seperti kios jualan hambuger, mie, dll. Modalnya bervariasi tentunya, mulai dari delapan setengah juta keatas, dengan berbagai kemudahan kredit. Fresh Corn dan Burger Edam pun sempat menjadi usulan jenis usaha -- yang memerlukan pemikiran tempat yang strategis agar prospeknya bagus. Ada pula yang menyarankan berjualan kue-kue basah ke kantor-kantor karena biasanya para pekerja kantoran ini tidak sempat sarapan di rumah. Syaratnya, jualannya harus pagi hari dan pilih kantor yang ada di ruko atau gedung-gedung kecil, karena biasanya administrasi akan lebih sulit untuk dapat berjualan di gedung-gedung perkantoran yang besar. Selain menjual makanan sarapan pagi, berjualan (atau menerima pesanan) makanan kecil menjelang akhir pekan ternyata menjadi salah satu masukan berharga lainnya. Misalnya mpek-mpek, brownies, makaroni panggang -- cocok sebagai pelengkap akhir pekan para pekerja kantoran atau ibu-ibu kantoran yang tidak sempat memasak. Disarankan untuk memberikan penawaran harga dan sample terlebih dulu, hari Rabu diharapkan pesanan sudah mulai masuk dan pada hari Jum'at makanan yang dipesan pun tinggal diantar.

            Diantara reaksi positif ternyata ada pula yang cenderung negatif dengan mengatakan bahwa dengan modal tersebut, kita tidak bisa terlalu berharap banyak. Betulkah?
Ternyata banyak yang tidak sependapat. Kesimpulan dari beberapa masukan anggota Milis Dunia Wirausaha menyebutkan bahwa modal utama dalam membuka usaha adalah kemauan dan kerja keras. Justru, jangan berharap terlalu banyak dari usaha tersebut tanpa kedua hal ini.
Namun adakah usaha yang betul-betul tidak memerlukan modal?

             Rasanya memang tanpa modal (uang) tidak mungkin bisa memulai usaha. Tetapi ada lagi sebuah masukan yang muncul saat diskusi ini berlangsung, tentang pendapat (atau ajaran) seseorang bahwa teori ini tidak berlaku bagi orang-orang yang 'nekat.'

              Beberapa tips diberikan untuk bisa memulai usaha dengan modal relatif kecil, antara lain:

>>>Tabunglah keuntungan yang kecil itu untuk menambah modal, agar usaha sedikit demi sedikit menjadi lebih besar. Setelah usahanya nampak propektif, pasti akan dilirik oleh investor ataupun perbankan untuk menawarkan pinjaman modal.
>>>Membuat proposal tentang rencana usaha yang akan digeluti, sebagai alat yang bisa dipakai untuk meyakinkan orang lain yang mempunyai modal. Mungkin teman, pelanggan atau yang lain sebagai sumber permodalan yang bukan dari lembaga keuangan. -Hal ini penting, karena tidak semua permodalan dapat diperoleh dari perbankan bila kita akan memulai usaha. Ada juga orang yang memulai usahanya dengan modal dari orang lain, bisa dengan pola bagi hasil atau kerja sama dalam bentuk lain.

         Selamat mencoba karena kalau belum pernah dicoba mana mungkin tahu hasilnya kedepan, untung dan rugi dalam suatu usaha itu merupakan hal yang biasa.

0 comments:

Post a Comment