Friday, July 29, 2011

Romawi Kuno

Sisa-sisa kuil Jupiter di Baalbek, Lebanon. Jupiter adalah dewa utama dalam agama Romawi kuno.


Romawi belum ada pada Zaman Perunggu, meskipun pada lokasi tersebut sudah bermunculan beberapa pemukiman manusia. Pemukiman tersebut berukuran kecil dan terletak di beberapa bukit. Tidak banyak diketahui mengenai pemukiman-pemukiman tersebut. Pada Zaman besi di Italia, tepatnya pada tahun 753 SM, kota Roma pun akhirnya didirikan.

Pada masa akhir Kerajaan Roamwi, rajanya berasal dari bangsa Etruska. Etruska adalah suku bangsa di sebelah barat laut Roma. Mereka banyak mengajari rakyat Romawi dalam hal pengetahuan dan kemampuan. Bangsa Etruska mengajari bangsa Romawi menulis (misalnya alfabet Etruska), ilmu pasti dan seni, arsitektur dan perencanaan kota, kalender dan agama.

Sebelum menyerap mitologi Yunani, Romawi terlebih dahulu dipengaruhi oleh agama Etruska, terutama dalam hal praktik keagamaan, tradisi, dan ritual. Di Romawi, agama lebih banyak diurus oleh para pendeta, tidak seperti di Yunani. Jika di Yunani setiap orang bisa melakukan persembahan untuk para dewa, di Romawi persembahan hanya dilakukan oleh para pendeta.

Romawi sudah memilki dewa-dewa sejak masa kerajaan. Namun mitologi Romawi baru terbentuk setelah Romawi melakukan kontak dengan agama dan mitologi Yunani yang ada di Italia. Mitologi Romawi baru ditulis pada abad pertama SM.

Untuk orang Romawi awal, dewa-dewa mereka tidak lebih dari kekuatan alam yang hrus mereka sembah. Dalam agama Romawi, Mereka memberi persembahan dan melakukan pengorbanan. Dewa Romawi pada awalnya tidak terpersonalisasi. Baru setelah mengenal mitologi Yunani, dewa-dewa Romawi memiliki atribut dan keperibadian. Proses personalisasi dewa Romawi berjalan lambat. Karena mengadaptasi Yunani, pada akhirnya dewa Romawi memiliki perilaku dan atribut yang mirip dengan dewa Yunani. Seperti dewa Yunani, dewa Romawi juga abadi dan memiliki kekuasaan tertentu di bumi, namun mereka juga memiliki emosi manusia, misalnya marah, benci, cinta, nafsu, dan cemburu.


sebuah situs Amerika, bahwa arkeolog menemukan misteri yang mengejutkan, di mana bukti terbaru akhirnya membuktikan bahwasannya kerajaan Romawi kuno mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus tahun 625 SM dan selesai dirampungkan sebelum Matahari terbenam. Ketika wartawan menanyakan kepada mereka di mana mendapatkan bukti-bukti itu, para arkeolog mengeluarkan satu gulungan, yaitu sebuah dokumen dan kontrak yang ditandatangani sendiri oleh Julius Caesar.
Sebagian di dalam kontrak yang berbahasa Latin itu jika diterjemahkan adalah sebagai berikut: “Kami dari perusahaan developer Aljeida Babylon setuju, bahwasannya pada tanggal 13 Agustus tahun 625 SM ini akan mulai bekerja dan merampungkan bangunan kerajaan Romawi, jika kami tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan kerajaan, kemaharajaan Caesar boleh memenggal kepala kami dan berikan kepada singa sebagai santapan.”


Menurut para arkeolog, bahwa bukti ini mutlak berlaku, dan para pekerja ahli pasti dalam waktu satu hari menyelesaikan pembangunan kota Roma, sebab mereka tidak menemukan apa pun sisa fosil kepala yang dipenggal.
Pada kenyataannya, dokumen kemaharajaan Caesar ini sama persis dengan kain pembungkus mayat, bisa dipercaya namun juga meragukan. Dan saat ini, ilmuwan sedang menaksir usia sebenarnya isi gulungan itu yang menggunakan cara penentuan tahun dengan karbon.
Orang-orang mengetahui dari mata pelajaran di sekolah, bahwa wilayah kerajaan Romawi seluas 280 ribu meter persegi, dan di dalamnya termasuk sejumlah kota, kota kecil, beberapa sungai, sejumlah gunung, dan beberapa gedung teater, banyak sekali saluran pipa air, saluran pembuangan air, gerbang lengkung, museum, gereja katedral bersepuh emas, dan pondok piza dan lain sebagainya, yang mana kesemuanya itu harus dalam satu hari, artinya mesti diselesaikan dalam waktu 12 jam, sama sekali di luar imajinasi.
Arsitek bernama Flayter mengatakan, “Dalam waktu satu hari, tim proyek pembangunan saya bahkan tidak bisa menyelesaikan sebuah tembok pembatas kota.
Di lihat dari gambar maket kota Roma ini, perusahaan saya harus menghabiskan waktu ratusan tahun baru bisa menyelesaikan seluruh proyek pembangunan kerajaan Roma.”


Jika kondisi yang dilukiskan dokumen tersebut itu benar, maka ilmuwan dan arsitek sekarang akan terperosok lagi ke labirin yang baru, mereka tidak mampu menjelaskan bagaimana orang-orang pada masa itu dapat menyelesaikan pembangunan kerajaan Roma yang luasnya 280 ribu meter persegi itu hanya dalam waktu 12 jam. Sejarawan Rogyes berpendapat, bahwa semua ini sama seperti bangunan piramida, adalah misteri sepanjang masa, hanya bisa membayangkan bahwa sejumlah benda-benda yang dikuasai orang-orang di masa itu telah hilang tak terwariskan, dan teknologi kita sekarang tidak bisa bersaing dengannya. Pertama-tama mereka membangun piramida, berikutnya mereka membuat patung muka singa berbadan manusia, dan belakangan mereka membangun menara dsb, serta bangunan misterius dan unik yang tak terhitung banyaknya.
 
Bangunan ini merupakan bangunan tertua yang masih berdiri di Poitiers, dan juga merupakan salah satu bangunan religius tertua di eropa. Dibangun pada abad ke 4, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pembaptisan bagi penduduk Poitou pada zaman Romawi kuno. Pembaptisan hanya dapat dilakukan oleh uskup kota Poitou pada hari-hari tertentu, seperti Paskah, Natal, atau Pentakosta. Di dalam bangunan tua ini hanya terdapat sebuah kolam besar dimana sumber airnya berasal dari sungai Clain. Penyaluran air ke dalam bangunan ini mengadaptasi teknik penyaluran air Romawi kuno, dimana dibangun sebuah aquaduct untuk menyalurkan air ke rumah-rumah. Teknik penyaluran air ini juga dapat dilihat di Pont du Gard (Avignon, South of France).
Baptistère de St. Jean

0 comments:

Post a Comment