Tuesday, June 7, 2011

Bintang Laut







           Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan.

             Bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan. Bintang laut sebenarnya adalah makhluk hidup yang bebas, namun dikarenakan ketiadaannya organ gerak yang memadai, bintang laut hanya bergerak mengikuti arus air laut.

              Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana.

               Peneliti menemukan hewan berbentuk piringan di pedalaman Samudera Pasifik. Menariknya, hewan yang dipaparkan pada jurnal Systematic biology ini tubuhnya tidak pernah tiba pada fase hidup sebagai makhluk dewasa.
 
               Spesies bintang laut yang masuk ke dalam genus Xyloplax ini hidup di dasar laut dalam, kawasan di mana ukuran kecil justru menjadi keuntungan. Ia hanya berdiameter antara 2 sampai 5 milimeter saja. Binatang ini juga tidak punya lengan seperti yang biasa dilihat pada bintang laut dewasa.
              “Dengan tetap berukuran kecil, makhluk ini bisa masuk ke sudut dan celah misalnya celah kayu di mana mereka bisa memakan berbagai hal yang ada di sekelilingnya,” kata Daniel janies, Computational biologist dari ohio state university , seperti dikutip dari LiveScience, 5 Mei 2011.
            Peneliti mengetahui bahwa Xyloplax merupakan echinoderm, sekelompok organisme yang mencakup bintang laut, teratai laut, teripang, bintang rapuh dan bulu babi.
           Sama halnya dengan echinoderm lain, Xyloplax memiliki penyedot di sekeliling tubuhnya yang berguna untuk alat pernafasan, alat penggerak, serta alat untuk berpegangan. Ia juga tetap berada di sangkar khusus sampai mencapai tahap kanak-kanak lanjut untuk kemudian dilepas sebagai individu yang hidup bebas.
       Namun, Xyloplax yang pertamakali ditemukan pada tahun 2010 di perairan Samudera Pasifik di kedalaman sekitar 2.200 meter ini memiliki siklus hidup yang seperti terputus. Akibatnya, hewan dewasa memiliki anggota tubuh yang tidak berubah sejak ia berada dalam tahap kanak-kanak.
            Sebagai contoh, tangan dari bintang laut umumnya tumbuh secara menyumbu seperti jari-jari roda, saat mereka tumbuh dari tahap kanak-kanak menjadi dewasa. Namun Xyloplax hanya lingkar tubuhnya saja yang tumbuh. Tidak seperti bintang laut yang seharusnya menumbuhkan tangan, ia tidak demikian.
              “Xyloplax merupakan bintang laut kecil yang memiliki struktur tubuh dan habitat yang aneh,” kata Janies. “Saking anehnya, kami tidak mengenalinya sebagai bintang laut sampai kami mengetahui genome dan bagaimana ia tumbuh,” ucapnya.

1 comments:

Thanks for info ya
Jangan lupa kunjungi website kami juga http://bit.ly/2MZshrf

Post a Comment